Perayaan HUT Kemerdekaan RI juga menjadi milik para TKI di Hongkong. Berbagai lomba khas 17-an dan panggung musik dangdut pun digelar. Lagu favorit? Apalagi kalau bukan Kucing Garong. Goyang maaaang!
Konsulat Jenderal RI memang baru pada 2007 menggelar peringatan hari kemerdekaan dengan menggandeng 8 organisasi TKI di Hongkong. Tujuannya adalah melibatkan para TKI dalam selebrasi tahunan ini.
Untuk menampung ribuan TKI, Konjen menggunakan lapangan rumput di Victoria Park, Causeway Bay, Hongkong, Minggu (12/8/2007). Namun sayang, hujan gerimis membuat target kehadiran ribuan TKI menjadi hanya 1.000 orang saja.
Sejak pukul 09.00 waktu Hongkong, mereka sudah mulai berdatangan. Padahal, acara baru dimulai pukul 11.00. Sudah jauh-jauh hari mereka meminta izin majikan agar bisa libur di hari spesial ini.
Sebuah panggung dan sejumlah stand pendaftaran lomba serta lapangan yang berhias banner segitiga berwarna Merah Putih, sudah menyambut mereka di lapangan.
"Ada 108 ribu TKI di Hongkong. Kita gelar acara semacam ini untuk mengobati kerinduan mereka dengan tanah air selain memupuk rasa nasionalisme dalam perayaan hari kemerdekaan," ujar Konsul Bidang Sosial, Budaya dan Pariwisata Konjen RI Hongkong Nugroho Aribhimo alias Pak Nugie.
Para TKI di Hongkong memang kebanyakan perempuan (TKW). Acara pun diatur agar banyak perempuan bisa dilibatkan, antara lain suguhan tari-tari tradisional seperti Jaipong, lomba rias, atau menyanyi dangdut.
Nah lagu dangdut inilah yang paling ditunggu. Penyanyinya adalah teman-teman mereka sendiri. Namun gayanya tidak kalah dengan idola mereka. Apalagi lagunya 'Kucing Garong', jogetnya harus heboh.
Penyanyi yang lincah menggoda penonton untuk ikut ke atas panggung. Dengan pengeras suara yang menggelegar, hujan pun tidak membuat mereka surut untuk menonton sambil berpayung ria.
Peringatan hari kemerdekaan yang digelar seminggu lebih awal ini lebih lengkap lagi dengan beraneka lomba khas. Stand pendaftaran penuh TKI yang antusias ikut berlomba. Bahkan Konjen RI untuk Hongkong Ferry Adamhar dan para stafnya ikut beradu balap karung.
Sorak sorai bersahut-sahutan. Apalagi saat balap karung, karena pesertanya harus memakai wig warna-warni selain karung tentunya. Penonton tergelak melihat wig berjatuhan atau karung yang kesempitan.
"Seru Mas, banyak teman-teman. Jadi ingat di kampung," ujar Mariyati (32) seorang TKI asal Cilacap.
Beraneka lomba unik ini juga menarik perhatian warga Hongkong. Sepasang bule bahkan rela menonton lomba balap karung hingga usai. Merdeka!
No comments:
Post a Comment