Motorku menderu membelah malam, ketika senandung KKEB melintas dalam pikiranku. Dan anganku pun terlembar ke 7-8 tahun lalu. Aku teringat kalian, teman-teman.
Lagu ini yang kau putar saat aku bersembunyi, dari kenyataan yang belum siap aku hadapi. Bahwa keluargaku tidak akan utuh lagi. Dalam hari-hari tersulitku, aku bertemu kalian.
Terima kasih telah menemaniku dalam pelarian. Aku sungguh menikmati petualangan-petualangan itu. Dalam canda tawa, kalian membasuh lukaku.
Dan air wudhu terasa sangat menyejukan hati. Saat aku larut dalam sujud, aku belajar menerima kenyataan. Kususun lagi keping-keping jiwaku yang berserakan, dibantu kalian. Terima kasih untuk persahabatan erat itu hingga kini. Aku bisa bertahan, bangkit dan kembali berlari.
Teman, hidupku kini memang tidak pernah sama lagi. Ada keping jiwa yang tidak akan pernah kembali. Ternyata, hidup memang tidak selalu seperti yang kita rencanakan. Tapi yakinlah Allah menyiapkan sesuatu yang indah. Karena dia tidak pernah menguji manusia melebihi batas kemampuannya.
Ketika kita sabar, Allah akan menunjukkan jalan. Ketika kita percaya, Allah akan memperlihatkan keajaiban. Dalam cara yang tidak pernah kita bayangkan.
Aku hentikan motorku dalam sepinya jalanan. Betapa jauh sudah jejak yang kutinggalkan. Aku kini menapaki hidup baru yang penuh harapan. Dengan istri yang menjadi separuh nafas dan putri lucu yang menjadi separuh jiwa.
Teman, aku sudah membuktikan keadilan-Nya. Terima kasih.........
No comments:
Post a Comment