Subuh hari itu, Selasa 27 Maret 2012, saya sudah sampai di Bandara Soekarno Hatta. Datang terlalu pagi, saya memilih tidur di bangku panjang yang baru ditinggalkan sepasang backpacker. Carrier Deuter jadi bantal yang nyaman menunggu matahari muncul.
Jika saya akan tiba di Colombo malam hari, kenapa harus berangkat pagi-pagi? Pikir saya begitu, karena penerbangan mestinya tidak terlalu lama. Sejurus kemudian hal itu terjawab dalam dering ponsel saya. Mba Gloria dari Singapore Airlines yang akan membawa saya meminta saya datang ke Lounge dan disitulah saya bertemu awak media lain. Roland dan Imung dari Trans7 dan Astrid dari Maxx-M Magazine.
Rupanya kami punya detour di awal perjalanan. Di Singapura, kita akan mengunjungi Singapore Airlines Training Center. Sumpah, ini kesempatan langka banget.
Bermodalkan ransel, sementara carrier saya tetap di bagasi pesawat untuk dibawa ke Colombo nanti malam, saya turun di Bandara Changi dan melipir dibawa taksi ke luar bandara. Tidak jauh rupanya, Pusat pelatihan terpadu ini berada di Upper Changi Road East, tidak jauh dari kawasan Bandara International Changi.
Pria beretnis India menyambut kami di gedung besar itu. Name tagnya bertuliskan: Assistant Manager Public Affairs Singapore Airlines, S Supramaniam. Dia membawa kami ke ruang pelatihan pramugari.
Menurut dia, Singapore Airlines tidak hanya memilih pramugari karena dia
cantik atau seksi semata-mata. Ada sejumlah persyaratan ketat yang
harus dipenuhi. Mulai syarat pendidikan minimal SMU, tinggi badan, punya
kemampuan kerja sama tim, tidak takut air dan ketinggian serta diuji
dalam Tea Party.
"Dalam Tea Party, semua bos-bos hadir dalam
suasana pesta. Nanti dinilai apakah calon pramugari itu luwes dan bisa
bersosialisasi," begitu kata Supramaniam.
Setelah itu ada pelatihan
produk untuk memahami pelayanan apa yang dimiliki Singapore Airlines.
Mulai dari kelas-kelas penumpang, produk makanan dll. Yang paling
penting adalah latihan keselamatan, kebakaran, penanganan penumpang
khusus seperti ibu hamil atau manula.
"Pelatihan ini selama 15 minggu dan termasuk pelatihan pramugari paling lama di dunia," kata dia.
Barulah kita sampai ke bagian yang paling seru, simulasi kabin pesawat! Beberapa ruangan disetting seperti kabin sungguhan. Serius, saya penasaran dengan kabin kelas satu Singapore Airlines. Alamak! Nyaman nian. Bangkunya lega, TVnya lebar, privasi terjaga, betaaaahhh.
Pramugarinya manaaaaa?? Supramaniam meminta kami agak bersabar. Sedang ada kelas pelatihan pelayanan penumpang dan untuk sementara tidak boleh diganggu. Lantas kami diizinkan untuk melihat dari luar saja ke dalam kabin pesawat Airbus kelas ekonomi bohongan itu. Belasan pramugari diajari seniornya bagaimana menyajikan makanan dan lain-lain.
Nah ini yang asyik, di tengah latihan datanglah rombongan kelas lain yang sedang mendapatkan materi perkenalan. Saat bertemu dengan rombongan kelas dengan materi pelayanan di kabin, kedua angkatan ini menghentikan kegiatan masing-masing.
"Batch 15, please welcome Batch 12!" kata instrukturnya.
"Good afternooooon Batch 12!" kata mereka kompak sambil tersenyum manis.
Eh rupanya kita kebagian. Instrukturnya bertanya kepada Supramaniam, lantas memberi arahan.
"Batch 15, please welcome Journalists from Indonesia!" kata instruktur itu lagi.
"Good afternoooon Journalists from Indonesia!" mereka memberikan senyum termanisnya. Saya tersenyum lebih lebar lagi.
Aiiih, senyumnya membuat hati lumer. Tapi urusan senyam-senyum ini rupanya bagian paling serius dalam pelatihan. "Mereka dilatih untuk tersenyum, karena mereka harus selalu tersenyum kepada penumpang," kata Supramaniam.
Busyet ya, bagaimana Singapore Airlines membentuk mental para pramugarinya. Hal itu dimulai dari hal yang sangat sederhana: SENYUM
Supramaniam juga memperlihatkan
fasilitas mumpuni di Training Center ini. Singapore Airlines memiliki
kolam simulasi untuk kecelakaan di lautan. Ada juga simulasi untuk
kecelakaan di darat. Saya hanya sempat melihat 2 pramugari berlari-lari kecil basah-basahan menuju ruang ganti.
"Wah kelas latihan lompat ke airnya baru selesai," kata Supramaniam.
Tak apalah, memahami sebuah kunci dari budaya perusahaan sekelas Singapore Airlines, itu lebih penting buat saya. Jika lain kali Anda terbang dengan Singapore
Airlines, nikmatilah senyum manis dan pelayanan dari pramugari cantik
ini. Ingat-ingat saja, mereka yang melayani Anda telah melampaui sebuah
latihan yang panjang.
Malam harinya, kami sudah bersiaga di lounge Singapore Airlines di Changi. Satu artikel dan satu berita foto sudah saya kirimkan lewat Wifi untuk naik di detikTravel esok harinya. Saya sungguh bersemangat menyambut Colombo sebentar lagi.
1 comment:
Lewat internet ini saya mengutarakan
ucapan terima kasih saya kepada MBAH SURYO
yang telah membantu kehidupan keluarga saya
dulunya saya Cuma seorang buruh kasar yang
bekerja di salah satu kebun kelapa sawit
milik : tuan H. BADRUN
di daerah malaysia penghasilan saya
perhari Cuma 55ribu rupiah,hanya pas pasan
untuk mengecukupi kehidupan keluarga saya
Alhamdulillah sekarang Sejak saya bergabung
jadi member_ MBAH SURYO_
dan ini. Kemenangan saya yg Ke 3X
Kemarin Di kasih lagi.4D togel malaysia benar-benar tembus...
impian saya selama ini sudah jadi kenyataan.
Alhamdulillah Kehidupan keluarga saya pun
jauh lebih baik dari pada sebelumnya.
Buat saudara bapak/ibu yang ingin mendapatkan
REJEKI melalui jalan TOGEL..atau yg sdh bosan dgn kemiskinan
Hub: MBAH SURYO Di:( 081 242 333 760- )
...dijamin tembus 100% dan udah terbukti,silahkan anda buktikan sendiri
di jamin anda akan bahagia dengan keluarga
yang punya rumah salam jackpot & damai selalu
Post a Comment