Kawasan Wanchai, Hong Kong pada malam hari ramai dengan restoran yang menawarkan berbagai cita rasa mulai dari kuliner Asia sampai Eropa. Namun yang layak diburu di sini adalah sea food-nya.
Di Marsh Road, masih di kawasan Wanchai, ada sejumlah restoran sea food yang layak dicoba, salah satunya adalah Under Bridge Spicy Crab. Tapi Anda jangan bayangkan restoran ini berada di kolong jembatan dan di pinggir sungai.
Dinamakan demikian karena restoran ini hampir bersebelahan dekat dengan sebuah fly over yang melintasi Marsh Road. Dari namanya, langsung ketahuan sajian andalannya adalah kepiting. Restoran ini tidak terlalu besar, agak sempit malah.
Mereka hanya memiliki 6 meja bundar masing-masing 8 tempat duduk. Namun restoran ini sangat ramai. Saya saat berkunjung ke restoran ini, Sabtu (11/8/2007) malam bersama rombongan, beruntung masih mendapatkan meja untuk bertujuh.
Tidak lama kemudian, orang membanjir karena sudah jam makan malam dan mereka harus mengantre di luar restoran. Karena buta bahasa Canton, kami menyerahkan sepenuhnya kepada staf Konjen RI yang mendampingi kami.
"Kalau tidak mengerti bahasanya, tunjukin saja gambarnya," ujar Konsul Konjen RI, Odhie, memberi saran.
Kepiting dan hewan laut segar sengaja mereka pajang di depan restoran. Untuk memastikan sea food mereka segar, sang pelayan dengan sengaja akan membawa kepiting mereka yang masih hidup ke hadapan konsumen untuk mendapatkan "restu".
"This is good," ujar si pelayan kepada kami lalu menuliskan sesuatu di kertas pesanan, namun ternyata dalam huruf Cina. Kami pun mengangguk dengan bingung.
Kami pun langsung disuguhi teh jasmine panas yang klop untuk mengusir dingin dan angin malam. Sambil menunggu makanan matang, pembeli disuguhi kacang goreng yang bagi saya terlalu asin. Para pelayan restoran kemudian menyuguhkan mangkuk berisi teh dan potongan jeruk limau. Tapi, teh ini bukan untuk diminum, tapi hanya untuk cuci tangan.
Kami memesan tahu goreng, sayur chinesse chives atau sejenis kucai, clams with chili and black bean sause atau kerang dengan saus kacang hitam dan cabe, lidah bebek goreng tepung, dan tentu saja makanan spesial Under Bridge Spice Crab.
Rasa kerangnya sungguh menyatu dengan saus kacang hitam dan cabe yang ternyata tidak pedas. Tumis chives-nya mirip-miriplah dengan tumis buncis atau kacang panjang kita. Nah, lidah bebek goreng tepung barulah seru, sedikit kenyal seperti ampela, namun ada tulang lunaknya yang bisa dimakan. Lidah bebek ini disajikan dengan saus tiram. Hmmm lezat....!
Akhirnya kami menyantap makanan utama, kepiting yang digoreng dengan minyak panas bersama daun bawang yang menambah keharuman. Tidak hanya itu, kepiting ini ditaburi keremes yang berasal dari sejumlah bumbu antara lain bawang putih, ketumbar dan cabe. Kami menyantapnya dengan nasi atau bubur. Keremes ini pun sangat lezat ditaburi di atasnya.
"Keremesnya yang bikin enak," ujar Oddhie. Tanpa kata-kata lagi, saya menyetujuinya. Maknyuuuussss!
No comments:
Post a Comment