Monday, January 29, 2007

Cloudy Morning: Prequel to Outback Stories

Tadi pagi gue geber motor gue kenceng-kenceng. Mood gue lagi enak padahal monday morning, cuma sedih mikirin anak ama istri gue doang lagi demam.

It was a cludy morning and chilly wind. Gue mikir matahari ngga akan bikin sepatu gue kering di rumah. Pas sampe lapangan udara Pondok Cabe, gue baru bisa lihat langit dengan bebas.

Abu-abu dan berawan sejauh mata gue menerawang dan anginnya dingin. Gue tiba-tiba jadi inget lagi Rockhampton, Australia 1998-1999. Gue pengen nulis semua memorinya di blog sebelum gue lupa. Per tema aja ah, gue dah rada lupa kalau harus detil day per day.

Semua Sakit

Buat yang belum tau, I have a little cute cheerful daughter Zahra Rizky Ramadhanny, umur nyaris satu tahun, ntar tanggal 6 Februari.

Tapi weekend ini sedih banget lihat malaikat kecil gue muyung. Zahra demam lagi, again. Awalnya dari Idul Adha kemarin di Cirebon, dia main ama sepupunya Saskia yang emang lagi pilek. Pulang dari Cirebon ikut pilek.

Dari situ rantai penyakitnya menjalar. Zahra nularin flu ke pembantu gue, Zahra sembuh. Pembantu gue balik nularin flu ke Zahra. Zahra nularin flu ke gue ama Desti in the same day, Sunday.

Dia cuma bisa nangis seharian waktu Sabtu, serba salah, hidungnya mampet. Kalau tidur berbaring kayanya kesiksa banget, akhirnya cuma mau tidur sambil gue gendong gantian ama Desti. Jadi kami tidur sambil duduk di sofa, yang penting Zahra bisa tidur lebih tegak, kepalanya dia taro di bahu kita.

Minggu kita bawa ke dokter minta antibiotik, we have already prepared the other medicines anyway tinggal tambah antibiotik. Untung sore adek ipar gue datang buat liburan semester. Fitri itu aunty favorit anak gue.

Senin pagi Zahra udah bisa ketawa2 ama aunty-nya. Alhamdulillah. Pilek gue dan Desti mendingan setelah dibawa tidur nyenyak.

Satu hal, ada perubahan iklim yang nggak kita sadarin. Waktu gue upload laporan soal Menkes Siti Fadilah Supari, dia bilang peak buat DBD yang seharusnya Januari ternyata tidak terjadi. Artinya musim penyakit juga geser. Pakar geofisika ITB juga bilang suhu Indonesia naik 0,3 derajat Celcius dan curah hujan nambah 3 persen, dua-duanya per tahun.

Damn global warming...............

Thursday, January 25, 2007

A big empty room

Hehe, ini Blog gue. Rasanya kaya.........
Punya kamar baru yang luas banget.
Mau gue isi apa ya......

Sepasang Bukan 2 Hal Yang Sama

Gue masih SMU waktu ketemu ini orang. Dia ngajarin gue sesuatu yang penting buat gue tentang memilih pasangan hidup.

Dia bilang gini:
"Fay, bagaimana kamu menyebut 2 gelas kaca yang identik? Kamu nyebutnya 2 gelas kan?". Gue manggut-manggut.

"Tapi bagaimana kamu menyebut satu sendal kiri dan satu sendal kanan? Kamu menyebutnya sepasang sendal, bener nggak?". Gue manggut-manggut lagi.

"2 gelas yang tadi tidak akan pernah disebut sepasang, Fay. Tapi sendal yang saling berkebalikan rupa ini yang disebut sepasang,". Terus kaya ada cahaya nyorot gue dari atas gitu. What a bloody wise oldman....

Istri, suami, pacar kita. Sebenarnya bukan kesamaan di antara pasangan itu yang membuat mereka bertahan. Tapi justru perbedaannya yang menyebabkan yang satu membutuhkan yang lain. Pasti ada kesamaan di antara dua manusia untuk saling tertarik, tapi perbedaan yang membuat mereka jatuh cinta.

Perbedaan apaan? Simply to say, You have what I don't. That's why I need you. Because you complete me. Pujangga bilang belahan jiwa. Orang Cina bilang Yin Yang.

Differences sometimes make the fights, deal with them. PR nya adalah mencari bagaimana perbedaan yang ada bisa mengisi kekosongan masing-masing.

Kita udah sering banget dengar atau alami sendiri, berhenti mencintai karena tidak ada kecocokan. Ingat-ingat aja sendal jepit. Sandal kiri diapa-apain ngga bakal sama ama sendal kanan, kecuali bahannya sama-sama karet. Tapi sandal kiri butuh sendal kanan buat melangkah bareng-bareng.

Ini bukan tentang perbedaan yang memisahkan satu sama lain, tapi perbedaan yang merekatkan satu sama lain.

Think big....