Sunday, April 14, 2013

2 Pria yang Mengubah Briptu Norman... Selamanya

Berita pertama Norman Kamaru di Indonesia
Wow! Sebulan nggak nge-blog gara-gara pulang malem terus dan backpackeran hehehe. Okay, what I'm gonna tell you is some kind of secret....... I'm kidding.... Here we go:

Minggu, 3 April 2011 adalah hari yang akan saya kenang, dan juga teman saya Anwar Khumaini. Pada masa itu saya masih di detikNews, Anwar juga belum pindah ke merdeka.com. Saya piket Minggu menjadi kordinator liputan dan Anwar sebagai penulis kantor. Di lapangan ada 2-3 wartawan liputan.

Ini adalah hari Minggu yang landai dan membosankan.Tidak ada kejadian dominan. Sampai pada sore hari... Redpel detikNews, Indra Subagja tiba-tiba memberi link video Youtube 'Polisi Gorontalo Menggila'. Saya tonton, dan busyet! Keren sekali polisi Brimob ini joget India. Ngakak menontonnya.

Tiba-tiba, insting wartawan saya menyala (kayak Spider Sense-nyaSpiderman gitu). Kayaknya menarik ini untuk diberitakan, soalnya hari Minggu itu nggak ada yang seru seharian. Dan si Brimob ini bisa jadi Shinta dan Jojo baru yang waktu itu lagi ngetop banget.

"War, harus ente yang bikin, kan ente penggemar film India. Lebih menghayati. Entar gue edit, gue bumbuin deh," kata saya mengoper link Youtube itu ke Anwar.

Ini pasti lagu Shahrukh Khan, tapi yang mana? Anwar tampak berpikir keras, memutar semua film Shahrukh Khan... di kepalanya. Kata kunci kami cuma bagian reff, sesuatu yang terdengar 'chaiyya chaiyya' begitu. Browsinglah dan kami menemukan video klip dari film Dil Se, film jadulnya Shahrukh Khan.

Wah mirip gaya jogetnya! Memang meniru video klip aslinya! Nambah ngakak kami menontonnya. Hup hup, Anwar lantas mulai ketak-ketik memberi deskripsi cerita. Sementara saya bikin prints creen video klip dengan gaya si polisi yang paling maksimal.

Informasi kami sangat terbatas. Mendeskripsikan total apa yang kami lihat dari video klip. Kami cuma tahu pangkatnya Briptu. Artikel beres, giliran saya yang mengedit.

Pertama adalah membuat lead. Polisi nyeleneh ini pasti bakal dihantam sama atasannya. Jadi kita harus membuat lead yang agak membela si Brimob ini. Jadilah saya menambahkan lead, "Brimob juga manusia." Humanis toh, semua orang punya hak untuk berjoget. Biar lebih kuat, kami tambahkan komentar para pengguna Youtube yang menyukai aksi si polisi.

Lantas judulnya, harus eye catching banget nih di hari Minggu santai ini. "Kudu pake bahasa India, War," kata saya. Jadilah saya ganti judulnya Anwar menjadi Chaiyya! Anggota Brimob Nyanyi Lagu India.

Sumpah, kami menulis berita ini sambil ngakak-ngakak. Untuk penutupnya, kita bilang "Akankah sang Brimob ini bisa setenar Shinta dan Jojo? Kita tunggu saja"

Artikel ditutup dengan kode nama kami (Anw/Fay). Artinya Anwar yang menulis, Faya yang mengedit. Berita ini naik pada Minggu, 03/04/2011 pukul 16:32 WIB. Yang pertama di Indonesia, silakan cek.

Kami pulang dengan senyum-senyum. Kami yakin beritanya pasti menarik dan dibaca orang. Hanya saja, kami tidak menduga beritanya bakal meledak, SANGAT MELEDAK, BLAAARRRR!!!!!!!

Pada hari Senin, Indra bilang berita kita menggelinding liar seperti bola salju. Semua media nasional melahapnya habis-habisan. Seperti saya duga, bolanya mengarah kepada kemungkinan sanksi untuk si Brimob yang belakangan saya tahu namanya Briptu Norman.

Lantas Mabes Polri dengan cerdik melihatnya sebagai peluang untuk membersihkan muka Korps Bhayangkara yang lagi dihantam masalah Cicak VS Buaya. Jadilah Briptu Norman Kamaru sebagai bintang.

"Gara-gara ente berdua tuh," kata beberapa kawan.

Yup! Kami berdua yang bertanggung jawab atas perubahan nasib Briptu Norman hahahahahaha. Bahkan semestinya Norman berterima kasih kepada Anwar, tapi pas Norman tempo hari main ke kantor detikcom, Anwar malu-malu menemui dia.

Bagaimana rasanya menjadi pihak yang pertama kali mengangkat sebuah berita yang fenomenal? Feel like orgasm hehehe. Bagaimana rasanya kalau berita itu menjadi perhatian nasional, meledak luar biasa, diikuti semua media nasional? Multiple orgasm..... hahahaha.

Tapi beneran, menjadi wartawan paling puas itu kalau berita yang kita bikin disukai pembaca. Saya tidak ada urusan dengan si Briptu Norman ini. Urusan saya adalah memberikan berita terbaik kepada pembaca detikcom. Ketika pembaca suka, itu sudah jauh lebih dari cukup bagi saya sebagai seorang wartawan.

4 comments:

agungmahesa@yahoo.com said...

Kutipan:
"Saya tidak ada urusan dengan si Briptu Norman ini. Urusan saya adalah memberikan berita terbaik kepada pembaca detikcom. Ketika pembaca suka, itu sudah jauh lebih dari cukup bagi saya sebagai seorang wartawan."

Hmm gitu ya mas :) Bukannya hak, privasi dan kepentingan sumber berita harus menjadi urusan wartawan juga? Cmiiw

Unknown said...

Sesuatu yg meledak secara instans akan segera hilang dengan instan pula hehehe.

Btw salut sama kerjaan para wartawan ini :)

Faya said...

Kalau udah ditaro di youtube (dan media sosial lainnya) itu artinya diniatkan untuk jadi konsumsi publik secara bebas. Gitu sih mas. Makanya di medsos kan ada opsi mau di-privat nggak? Kl nggak ya itu jd konsumsi publik namanya

Unknown said...

Sya kerja di Taichung Taiwan 4 THN 5 bulan. dlu Amat trsiksa Majikan gak baik Tiap hari di marahin kerja terus 24 jam jarang istrahat. waktunya tidur mlm Kerja sampe subuh pgi apalagi libur sekolah sibuk masak" boro" bisa istrirahat, pokoknya kerja.. kerja truss... jd TKW Bikin kapok tersiksa batin 4 THN lebih., kebetulan wktu itu ada teman Q kenal namanya Mbah Suroto di facebook, awalnya sya ikut-ikutan melihat temanku, ternyata setelah kubuktikan hasilnya memang luar biasa..!! katanya sering di bantu sm beliau. ternyata dia seorang guru spritual Pesugihan Anka Togel 2D sampai 6D dan Pesugihan Dana Ghaib , tp sya beranikan diri coba telpon beliau. dan sya memilih Pesugihan Dana Ghaib nya. Alhamdulillah benar2 terbukti nyata hasilnya, sya di Taiwan bisa pulang ke indonesia degan selamat jg dah Alhamdulilah..  jika sampean minat ingin tlpn beliau ini nmr nya +6282291277145 smg bisa di bantu sprti sya. Amin...