Friday, November 7, 2008

Ersten Wochen

Minggu-minggu pertama kami (gue dan Zahra) di Berlin adalah......adaptasi. Melanjutkan hidup dan kembali mengejar mimpi-mimpi.

Tapi hari-hari pertama jelas milik Zahra, yang kembali utuh mendapatkan kedua orang tuanya. Dia bahagia banget, dan kebahagiaannya jadi semangat buat kami.

Kita tinggal di Sparrstrasse 27, Wedding, Berlin, di sebuah wohnung (apartemen) di lantai 4 dari total 5 lantai. Di depannya ada taman dan lapangan bola. Tentu saja di tengah musim gugur, semuanya daun serba merah dan kuning. Favorit Zahra duduk di bingkai jendela besar (yang dikunci sangat-sangat rapat dan aman). Soalnya dia bisa lihat taman di depan wohnung.


Akhirnya pas hari libur, Desti bisa ngajak kita keliling rumah. Kita punya trolly baru lungsuran Teh Fifi dan Kang Dany. Makasih ya........ Di Jerman ngga ada ceritanya anak kecil digendong hehehe. Semua naek kereta roda walau udah 5 tahun. So... jadilah kita bisa melakukan aktivitas favorit kita.....ke pasar. Walau pasarnya lebih seperti toko, tepatnya Toko Turki gitu. Cuaca dingin juga ngga masalah lah.




Jalan-jalan kurang pas kalo ngga jajan. Tapi yang murmer aja, kaya pfankuchen ini. 2 Euro dapat 5 biji, dan rasanya jauh lebih enak dari Dunkin Donuts. Aduuuuuuh Jerman itu, toko-toko rotinya semua mengeluarkan aroma yang bikin ngiler..............

Komunikasi dengan Indonesia juga ngga masalah. Di hari terakhir di Indonesia masih sempat ngajarin mama chatting pake Yahoo Massenger. Jadi neneknya Zahra ini tinggal kirim sms kapan mau chatting terus kita online bareng. Paling yang punya warnet bingung liat ada ibu-ibu nyelip di antara anak-anak yang lagi ngenet ato maen game online hehehe.


Coba lihat gaya Zahra lagi VOIP ama neneknya hehehehe keren..........

2 comments:

Anonymous said...

I will not agree on it. I regard as nice post. Specially the appellation attracted me to study the whole story.

Anonymous said...

Genial dispatch and this post helped me alot in my college assignement. Gratefulness you as your information.