Thursday, January 1, 2009

Kein Englisch, Bitte

Jerman kayaknya negara dimana penduduknya nggak ada yang iseng-iseng ngomong pake bahasa Inggris. Bukan karena ngga ngerti, tapi kayanya lebih karena nggak mau.

Termasuk pegawai kantor imigrasi yang enggan berbahasa Inggris. Padahal mereka berurusan dengan orang asing yang komunikasinya baru nyambung kalao ngomong Inggris.

Apalagi gue tinggal di kantong imigran di Wedding, Berlin. Orang Turki ada di mana-mana. Tapi imigran sih mending, bisa ngomong Inggris. Tapi ama teman sebangsa setanah air pada ngomong bahasa masing-masing. Yang Turki ngomong Turki, Vietnam ngomong Vietnam, Cina ngomong Cina.

Sampai beberapa kali gue beli produk makanan, termasuk juice apel yang ada gambarnya ini. Saking menghargai multikulturalisme, penjelasan produk makanan dibuat 8 bahasa. Jerman, Prancis, Italia, Portugis, Spanyol, Ceko, Polandia, Russia, Hongaria. Yang nggak ada bahasa Inggris!

Kok bisa? Dari kemungkinan paling besar, bahasa Inggris sebagai bahasa internasional luput dari hitungan. Tapi ya gitu deh, kein englisch bitte. No english please

2 comments:

Mama Rafan said...

itu juga terjadi di Bandung, mau ke instansi apa aja...pake bahasa sunda, padahal bahasa indonesia juga bisa, "Bu/Pak punten pakai bahasa indonesia aja" "iya neng sok mangga calik". "bade naon neng" perasaan tadi dah bilang tolong pake bahasa indonesia aja, tapi tetep aja ngajaknya pake bahasa sunda...bukannya bisa, emang ga bisa klo banyak-banyak...padahal yg didatangi instansi pemerintah. kenapa hayo???

Anonymous said...

Menurut gue....itu karena MALAS!! dan sedikit chauvinisme yang lebayyy....kalo di Jerman, emang terkenal narsis sama bahasa sendiri..jadi ya gitu deh...Du bleibst in Deutschland dann musst du Deutsch sprechen...sadisss!!!