Thursday, December 25, 2008

Zahra dan Snow White

Akhirnya kami menemukan tontonan yang pas untuk Zahra. Pertama-tama kita memang tidak punya televisi di Berlin. Jadi hiburan kita adalah Youtube yang kita tonton dari internet di laptop Desti.

Zahra sudah mulai bosan dengan beberapa lagu anak-anak berbahasa Indonesia, Inggris atau Jerman, juga Baby Einstein. Kita coba browsing film-film klasik Disney dan kita nemu... Snow White.

Kami sekeluarga sangat menikmati film itu. Zahra senang dengan banyaknya hewan yang lucu di film itu. Juga kurcaci-kurcaci sahabat Snow White. Filmnya jadi mengharukan saat Snow White makan apel beracun. Zahra membuat analisa sendiri.

"Pah, Puteri Saljunya sakit perut makan apel ya???"

Akhirnya sang pangeran datang mencium sang puteri untuk membebaskan kutukannya. Snow White pun pergi dengan sang pangeran...... The End.....

Tapi... kok tiba-tiba Zahra mukanya mau nangis gitu. Bibirnya pun menyan menyon menahan nangis.

"Zahra kenapa?" kata Desti....
"Kok puterinya pergi? Kurcacinya ditinggalin ya Ma??" kata dia dengan mata berkaca-kaca. Lalu dia nangis tersedu-sedu.

Aduuuuuuh Zahra kami yang lucu, rupanya dia mudah terharu gitu hehehehehehe. Dia rupanya terbawa perasaan menonton film Snow White. Dia pikir filmnya sad ending dengan adegan puteri meninggalkan sahabat-sahabatnya... Zahra absolutely dislike the farewell scene.

Jadilah kami menjelaskan, "Zahra, mereka tidak berpisah. Puterinya pulang dulu ke istana dengan pangeran. Kan nanti puterinya bisa maen lagi ke hutan kalau mau bertemu kurcaci". Zahra seemed to understand.

Next time, kita nonton Cinderella. Adegan penutupnya, Cinderella dijemput pangeran setelah dia terbukti sebagai puteri bersepatu kaca. Cinderella meninggalkan semua teman-teman hewannya yang lucu.

Walah....alamatan nangis lagi nih anak. Eh bener kan mulutnya menyan menyen lagi dengan mata berkaca-kaca. Jadilah buru-buru Desti memeluk dia sambil membuat klarifikasi sebelum dia salah paham lagi hehehehehe.

"Zahra, Cinderellanya cuma pergi sebentar kok ama pangeran. Kan nanti bisa balik lagi," kata Desti.

Zahra kami itu, dibalik sifatnya yang super aktif, banyak akal cenderung bandel, jago ngeles, plus galak, ternyata...... perasaaannya halus..... We love you Zahra....!

No comments: