Thursday, October 23, 2008

Hongkong: Seabad Tram di Jalanan

Dengan usia 100 tahun lebih, tram masih bertahan di jalanan kota Hong Kong. Tram melayani penumpang mulai dari Kennedy Town di sisi barat Pulau Hong Kong hingga Shau Kei Wan di sebelah timur. Di tengah-tengah trayek ini, ada juga jalur yang membelok ke selatan menuju Happy Valley.

Saya berkesempatan menggunakan tram sepulang dari Masjid Ammar di daerah Wanchai, menuju Kantor Konsulat Jenderal RI di Causeway Bay, Kamis (16/8/2007). Saya memilih naik dari Hennessy Road yang paling dekat dengan masjid.


Jalur tram yang berada di tengah-tengah jalan raya hanya memiliki stasiun-stasiun sederhana yang lebih mirip halte bus. Penumpang tinggal langsung naik dan membayar sebelum turun. Jauh dekat tarifnya sama, HK$ 2 untuk dewasa, HK$ 1 untuk anak-anak dan manula.

Kereta tram yang memiliki 2 tingkat ini sungguh antik. Mesti tubuh gerbongnya penuh berbalut iklan, desainnya masih sama dengan saat kendaraan bertenaga listrik ini beroperasi pertama kali pada 1904.

Gerbong tram hanya memiliki lebar 2 meter. Langit-langit kabin penumpangnya pun setinggi 2 meter kurang, nyaris setinggi kepala penumpang. Para pemain basket yang naik tram pasti terpaksa menunduk-nunduk.

Gerbong berbahan besi ini pada bagian dalamnya masih menggunakan kayu-kayu yang tampak tua untuk membingkai kabin penumpang. Tempat duduk penumpang yang saling berhadapan pun dibuat sederhana, hanya dipan kayu. Tidak ada AC, penumpang cukup mendapatkan angin dari jendela yang dibuka lebar.

Tidak usah berharap tram berlari kencang seperti KRL Jabotabek. Tram melaju santai-santai saja. Bus kota masih melaju lebih cepat daripada tram. Tram pun tidak memiliki hak istimewa selain jalur khusus di tengah jalan raya. Jika berhadapan dengan lampu merah, tram harus ikut berhenti bersama bus kota, taksi dan mobil pribadi.

Pada abad ke 21 ini, tram harus bersaing dengan transportasi publik lain yang lebih moderen, termasuk kereta bawah tanah. Namun tram tetap bertahan sebagai warisan sejarah, selain harga tiketnya yang paling murah.

No comments: