Dengan tagline 'Buat gue jalan raya', mobil Willys 4x4 itu dengan giras menerobos belukar dalam sebuah iklan rokok.
Kesannya macho, gagah, penakluk alam, tapi senyumku getir. Yang aku ingat adalah pulang mendaki Kawah Ratu, Gunung Salak dan melihat kerusakan di hutan pinggir desa.
"Abis dipake balapan off road," ujar teman kami yang orang Bogor.
Dahan patah, akar tercerabut, tunas tergilas. Apa yang macho dari pemerkosaan alam seperti itu? Mereka bukan jalan raya, mereka ratusan organisme yang rusak dilindas.
Alam bukan untuk ditaklukan Bung! Kita datang ke rumah besar yang bernama alam bebas untuk bertamu. Dan tamu harus tahu aturan. Buat yang pernah dan masih naek gunung pasti ingat. Karena ini perjanjian internasional kita dengan planet bumi. Yang diamini dari puncak Everest sampai dasar Laut Bunaken.
Kill nothing but time
Take nothing but picture
Leave nothing but footprint
Kita datang ke alam bebas untuk menegaskan diri kita adalah satu keping dari puzzle besar bernama ekosistem. Kita sama aja dengan penghuni alam lain. Satu kelebihan manusia hanya karena Allah menunjuk kita jadi khalifah. Khalifah adalah manajer yang boleh memanfaatkan isi alam tapi harus memastikan ekosistem tetap berjalan dengan baik.
Kita tidak berdiri tegak menantang gunung. Tapi kita ikut duduk bertasbih bersama tupai, elang, anggrek, eidelweiss, air dan batu.
No comments:
Post a Comment