Malam pergantian tahun menuju 2009 dirayakan begitu meriah di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali di Berlin, Jerman. Pesta tahun baru besar-besaran digelar, dan diklaim yang terbesar di Eropa.
Seperti layaknya kota-kota besar dunia lainnya, pusat perayaan tahun baru digelar di monumen atau gedung landmark kota. Di Berlin Kamis (1/1/2009), perayaan itu dilakukan di depan monumen Brandenburger Tor yang menjadi simbol terpisahnya Jerman Barat dan Timur.
Perayaan tahun baru ini memakan area seluas 80 ribu meter persegi dari monumen Brandenburger Tor memanjang sampai taman kota Tiergarten yang luas. Sekitar 1 juta warga Berlin dan kota lain, tumpah ruah di sini.
Masyarakat berduyun-duyun datang dari segala penjuru. Area acara sudah disterilkan dari kendaraan sejak sore hari. Monumen Brandenburger Tor dan taman Tiergarten sudah dipasangi pagar kawat. Mereka yang ingin merayakan tahun baru harus masuk dari arah Tiergarten.
Suasana di sekitarnya penuh dengan orang-orang yang bermain petasan dan kembang api sambil menunggu puncak acara. Bau mercon yang pekat bercampur dengan bau bir dari botol-botol yang berpecahan di jalanan. Suhu minus 7 derajat Celcius tidak menghalangi pengunjung untuk datang. Zahra sudah menggigil kedinginan di balik selimut.
Di depan monumen, dipasang panggung hiburan musik dan layar raksasa, lampu sorot, dan permainan laser. Suara hinggar bingar terdengar memekakan telinga. Para artis dan band ternama Jerman bergantian menyanyi menghibur pengunjung.
Pengamanan polisi pun luar biasa ketatnya. Selain mobil dan helikopter yang berpatroli, ratusan aparat pun berjaga di setiap sudut. Sejumlah orang beradu mulut dengan polisi karena memaksa masuk dari samping monumen yang sudah dipasangi pagar kawat.
Di pintu masuk resmi di Tiergarten pun pengamanan tidak kalah ketatnya. Semua pengunjung digeledah sebelum memasuki area perayaan tahun baru. Semua tas harus dibuka sambil disorot senter.
"Kein bier! Kein bier! (Tidak boleh ada bir-red)," tegas para polisi ini berulang-ulang.
Mereka yang terlanjur membawa botol-botol bir tampak kecewa. Hanya minuman ringan dan air mineral yang boleh dibawa ke dalam area. Bujuk rayu pun percuma. Selain bir, petasan dan kembang api juga tidak boleh dibawa. Pengunjung pun memilih menghabiskan bir mereka dan bermain petasan sampai habis sebelum masuk ke dalam.
Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, ramai-ramai menghitung mundur. Para artis dan DJ memberi komando dari panggung musik. Tepat pukul 00.00 waktu setempat, pesta kembang api pun dimulai. Sorak sorai membahana. Beraneka jenis kembang api menghiasi langit dengan semarak menyambut datangnya tahun 2009.
Bedanya dengan perayaan tahun baru di Indonesia, di Jerman tidak ada kebiasaan konvoi motor atau mobil keliling kota. Bubar acara, para pengunjung pun pulang berjalan kaki menuju stasiun kereta atau subway dan halte bus terdekat. Sebagian pulang ke rumah atau melanjutkan pesta di tempat lain.
No comments:
Post a Comment