Saturday, March 7, 2009

Sisa Kemegahan Prussia di Istana Sanssouci

Jauh sebelum menjadi negara demokrasi modern, Jerman adalah Kerajaan Prussia. Jejaknya masih terawat rapi dalam sebuah istana bak negeri dongeng di Sanssouci.

Istana Sanssouci berada di kota kecil Postdam, hanya 45 menit dengan kereta api dari Berlin, Jerman. Sanssouci disebut megah karena bukan sekadar istana, melainkan kompleks istana.

Luasnya 500 hektar dan mencakup 150 bangunan besar dan kecil serta taman-taman istana. Wajar saja kalau Sanssouci disebut sebagai rival berat Istana Versailles di Prancis.

Istana Sanssouci megah berdiri pada 1747 setelah dibangun selama dua tahun atas perintah Raja Frederick II der Grosse (The Great). Sanssouci dalam bahasa Prancis artinya 'tanpa peduli'. Ini adalah filosofi dasar istana musim panas yang menjadi tempat sang raja mengasingkan diri dari hiruk pikuk pemerintahan.

Filsuf terkenal Voltaire, juga dulu tinggal di istana ini. Istana dan bangunan lain dibangun bertahap walaupun berganti raja, sampai tahun 1916.

Saat kami mengunjungi Sanssouci, Minggu 30 November 2008 lalu kemegahan ini langsung terasa di hadapan istana. Istana ini dibangun di atas sebuah bukit. Deretan anak tangga panjang menghampar dari sebuah kolam besar menuju istana. Di kanan dan kiri tangganya, teras-teras pohon anggur saling undak berundak.

Para turis diatur agar masuk dari taman samping istana utama. Kemudian mereka bisa membeli tiket 19 Euro untuk masuk ke semua istana yang ada. Tapi kalau mau gratis, berjalan-jalan saja menikmati taman yang indah dan melihat istana dari luarnya saja.

Namun memasuki musim dingin, banyak patung-patung di taman yang sudah dibungkus plastik atau ditutup kayu agar tidak rusak.

Taman istana ini luar biasa besarnya dengan rentang 2 kilometer. Dari istana utama Sanssouci, jalan di taman istana ini akan menghubungkan pengunjung dengan berbagai istana lain dari dinasti Hohenzollern ini.

Masih ada Istana Neue (New Palace), Istana Charlottenhof, Istana Orangerie dan berbagai bangunan seperti galeri lukisan dan kincir angin. Namun yang unik adalah sebuah bangunan tempat raja minum teh, namanya Chinesische Haus (Chinese House). Jika bangunan lain bergaya Baroque dan Rococco khas istana Eropa, maka Chinesische Haus diilhami arsitektur istana di Cina.

Sebuah tempat dupa besar berdiri di depan bangunan ini. Namun tidak ada warna merah khas Cina melainkan warna hijau dan emas. Patung-patung orang Cina lebih mirip kostum penyihir dengan topi-topi runcing. Rupanya dahulu, beginilah persepsi bangsa Jerman terhadap bangsa Cina.

Walaupun terletak jauh di Jerman, Istana Sanssouci rupanya kolega dekat Candi Borobudur dan Candi Prambanan di Indonesia. Mereka sama-sama termasuk dalam Situs Warisan Dunia yang ditetapkan oleh UNESCO sejak 1990.

No comments: