Pulang dari Restoran Jin Yuen, Hongkong, Senin (13/8/2007), kami tidak langsung tidur. Beres-beres buat persiapan liputan besok. Guest house yang kami sewa itu ada 4 kamar tidur. Gue sekamar dengan Mas Rachmat dari Republika.
Gue pilih tempat tidur dekat jendela. Pemandangannya lumayan serem buat yang takut ketinggian. Gue ada di lantai 14 dari deretan rapat apartemen di Paterson Street, Causeway Bay, Hongkong.
Dari jendela kamar gue ada ratusan jendela yang bisa gue lihat. Apartemen di Hongkong bisa menjulang belasan lantai dengan jarak yang rapat-rapat. Dari sejak awal gue nyampe di Hongkong, gue paling suka lihat-lihat pemandangan dari jendela. Bukan ngintip lho... Tapi gue seolah melihat ratusan drama dari setiap jendela.
Apalagi kalau sudah malam, dimana para warga Hongkong kembali ke rumah mereka. Ada keluarga yang berkumpul menikmati makan malam penuh dengan gelak tawa. Ada juga sepasang manula yang sepertinya hanya hidup berdua.
Ada pemuda yang asyik dalam gelap. Satu-satunya cahaya adalah layar komputer yang menyorot wajahnya. Mungkin dari orang ini gue dapat tebengan hotspot hehehehe. Nggak tahu deh lagi lihat apaan.
Ada juga keluarga yang modelnya menikmati tontonan TV menjelang tidur, lalu satu persatu anak mereka pamit tidur. Ortunya juga ngantuk, lalu terakhir seluruh lampu apartemen itu gelap. Tapi ada juga yang baru datang ke rumah langsung tutup tirai, penuh rahasia hehehe.
Setiap jendela punya cerita sendiri..... Cerita keseharian warga Hongkong yang apa adanya....
No comments:
Post a Comment