Thursday, March 6, 2008

Hongkong: Menikmati Gemerlap Lampu

Kami selesai mewawancara Konjen RI Hongkong Ferry Adamhar, saat hari semakin senja. Usai mengisi perut, tawaran pun datang dari staf konjen yang tidak bisa kami tolak. Menyeberang ke Kowloon dan melihat gemerlap lampu Hongkong.

Pulau Hongkong sungguh sumpek di siang hari. Tapi cobalah menyeberang ke Kowloon pada malam hari. Dari sini, Hongkong justru tampil indah dengan lampu gemerlapnya.

Di Salisbury Road, ada tempat pejalan kaki lebar di tepi laut yang menghadap Pulau Hongkong. Tempatnya di belakang Pusat Kebudayaan Hongkong dan memanjang sampai Meseum Seni Hongkong.

Pada malam hari, masyarakat dan turis dapat menikmati indahnya gemerlap lampu gedung pencakar langit di Hongkong. Lampu gedung beraneka warna, lampu billboard raksasa dan pencakar langit yang menjulang, membuat Hongkong tampak megah.

Untung saja malam itu, Selasa 15 Agustus 2007 cerah dan tidak berkabut sehingga seluruh lampu tampak jelas. Kita seolah dilupakan hiruk pikuknya pulau itu di siang hari.

Mereka yang datang menikmati malam wajib membawa kamera untuk mengabadikan gambar. Lampu-lampu yang indah dan angin malam yang mengigit membuat suasana semakin romantis.

Pasangan yang sedang dimabuk cinta larut dalam ciuman mesra. Jarang-jarang orang datang ke sini sendirian apalagi sedang jomblo. Sebagian besar mereka berpasangan.

Sebenarnya kami tidak beruntung karena melewatkan Symphony of Light tepat pukul 20.00 setiap malam. Symphony of Light merupakan pertunjukan lampu dan sinar laser terpadu yang berasal lebih dari 30 gedung di Kowloon dan Hongkong.

Tapi, tidak apa-apa, kami masih bisa melihat perahu tradisional Cina, Junk, dengan layar khasnya yang berwarna merah, mampir untuk membawa wisatawan. Pemandangan indah ini dimanfaatkan belasan lapak foto instant.

"Coba yuk!" kata Konsul Sosial Budaya Konjen RI Nugroho Aribhimo menunjuk harga HK$ 10 untuk foto berukuran 10R. Murah juga pikir kami. Setelah sepakat bertransaksi, tiba-tiba si tukang foto menunjuk sebuah foto kecil berukuran 2R di atas angka HK$ 10 pada papan harga fotonya.

"Sialan! Yang HK$ 10 yang kecil. Yang besar HK$ 40. Nipu nih!" gerutu kami.

Setelah bertransaksi ulang, harga pun disepakati HK$ 25 untuk foto berukuran 4R. Jepret! Kami pun melanjutkan perjalanan.

No comments: