Selesai liputan soal aktivitas Konjen RI Hongkong, agenda sore adalah membuat profil TKI sukses. "Ada loh, TKI jadi bos...," pernyataan itu menggelitik kuping kami. Jadilah kami sore itu diantar ke North Point. Hasil tulisannya ini nih:
Nasib TKI tidak selamanya berada di bawah. Di North Point, Hong Kong, ada TKW yang menjadi bos jasa pengiriman paket.
Wiwik Nurbaiti Lo (34) adalah pemilik perusahaan paket JIL yang melayani jasa pengiriman paket untuk TKI. Kantornya di City Garden Shopping Centre, North Point, Hongkong selalu kebanjiran TKI terutama di akhir pekan.
Namun kesuksesan ini bukan diraih dalam semalam. Wiwik merintis bisnis paket dari nol dan harus menelan banyak pil pahit pada tahun-tahun pertama.
Di sela-sela kesibukannya Senin (13/8/2007), Wiwik menyempatkan memenuhi permintaan detikcom dan dua media lain dari Indonesia untuk menceritakan pengalamannya. Semua dimulai di Blitar tahun 1992. Wiwik yang baru lulus SMA memutuskan untuk mengadu nasib di Hongkong sebagai TKI pada usia 19 tahun.
Di Hongkong, dia bertemu pria bernama David Lo yang masih merupakan kerabat majikannya. Ternyata Wiwik mengenal David yang pernah beberapa kali ke Blitar untuk berbisnis.
Keduanya pun jatuh cinta dan menikah dua tahun kemudian pada 1994. Karena menikahi pria Hongkong, Wiwik mendapatkan status residen. Gelombang TKI pun mulai mengalir ke Hongkong dan David melihat peluang bisnis jasa pengiriman paket.
Wiwik yang mengenal dunia TKI sangat membantu David merintis bisnisnya. Sebaliknya Wiwik berguru kepada David. "Apa yang dia ajarkan saya teruskan, modifikasi dan perbaiki," kata Wiwik.
Tahun-tahun awal bisnisnya sangatlah sulit. Apalagi menjadi jasa khusus TKI. Jangankan rekanan di Indonesia, TKI pun tega menipunya. "Barang kiriman saya ada yang dihilangkan rekanan. TKI pun tega menipu saya, berpura-pura barangnya hilang dan menuntut ganti rugi," kenangnya.
Pengalaman ini tidak membuat Wiwik dan suaminya surut. Berbagai kesalahan dijadikan Wiwik sebagai masukan untuk kemudian menyusun standar operasi. JIL kini memastikan keselamatan barang dengan bukti kuitansi, tanda tangan dan bukti identitas penerima, sampai bukti foto kalau barang sampai dengan selamat. Sopir pengantar pun diharamkan menerima uang tips.
"Kalau ada TKI yang coba bohong, saya sudah punya buktinya. Kalau masih ngotot, saya panggil polisi," tegasnya.
Dari toko berukuran 10x15 meter, Wiwik kini menyewa hampir 2 lantai gedung yang sama (sumpah tokonya gede banget). 6 Pegawai kini berkembang lebih dari 120 orang termasuk di Indonesia.
8 Mobil boks yang disewa dari orang lain kini menjadi 23 truk dan mobil boks di Hongkong dan Indonesia. Wiwik bahkan mengembangkan bisnis warnet, mini market, tempat karaoke, jasa paspor dan kredit elektronik dan motor Cina. Pada Juli 2007 saja, Wiwik mengirimkan 19 kontainer paket ke seluruh wilayah Indonesia.
"Buat saya yang penting adalah menjaga kepercayaan. Kita harus berani bertanggung jawab kalau mau sukses. Mending hilang uang daripada dapat nama jelek, Mas," kata dia.
No comments:
Post a Comment